Holla holla~! Maaf bangeettt, baru bisa update blog lagi. Padahal rencananya pengen update tiap satu minggu sekali. Tapi awal Agustus lalu aku baru aja selesai pindahan rumah, so baru dapet waktu deh buat update lagi hahahhaa (alibi mah, alesan aja padahal gaada bahan materi LOL).

Update kali ini aku mau bahas tentang liptint keluaran brand lokal Indonesia. Kalau denger liptint mah biasanya kita langsung konek ke brand ternama korea seperti Tony Moly, Etude House, Peripera, dll. Nah ternyata, baru-baru ini beberapa brand lokal Indonesia mengeluarkan produk liptint mereka. Brand-brand tersebut antara lain Wardah, Emina, dan La Tulipe. Kali ini, aku mau bahas liptint dari La Tulipe.

Seperti yang kita ketahui, brand La Tulipe ini packagingnya kuno banget yak. Desain produk mereka bener-bener ala emak-emak banget! Tapi yah memang La Tulipe ini terkenal di antara para wanita dewasa dibandingkan anak remaja yang lebih suka melihat desain produk yang lebih cute (termasuk aku sih hehe). Namun untuk kali ini, La Tulipe berani out of  the box, berani pakai desain yang berbeda dari image brand mereka sebelumnya (yang sebenernya mirip-mirip desain salah satu brand kosmetik Korea sih). Kemasannya sendiri berbentuk seperti popsicle, dengan gagang mirip stik es krim dimana gagangnya merupakan aplikator dari si liptint.







La Tulipe mengeluarkan 3 shade untuk liptint mereka. Ada shade Cotton Candy yang warnanya lebih ke pink, kemudian Peach Cake dengan shade oranye yang cerah, serta Red Velvet dengan warna merah tuanya. Ukuran liptintnya mungil, kira-kira segenggam tangan orang dewasa dengan isi produk 6gr. Karena aku pecinta warna merah tua dan dark red gitude, jadi aku beli yang shadeRed Velvet.

So disini aku bakal review La Tulipe dengan shade Red Velvet. Buat kalian yang juga pecinta red lips, pas banget nih kita satu aliran hahaha.

SWATCH

"Itu kucingnya kasi nasi campur ikan aja"

Pasti seriiinngg banget denger saran begini, entah dari orang tua, keluarga, atau orang random yang kebetulan lewat gitu kalau kita lagi bareng kucing. Yap, aku pribadi denger saran begini juga dari keluarga waktu awal pelihara kucingku, Ziki. Katanya lebih praktis, kasi yang ada-ada aja.

Eiits, setelah pelihara kucing kedua dan ketigaku, aku baru nemu faktanya ternyata kita nggak boleh sembarang kasi nasi ke kucing loh! Yup, ada beberapa alasan kenapa kita nggak boleh kasi nasi ke anak-anak kita.

1. Secara alami, kucing adalah makhluk karnivora

Logikanya gini, kucing kita kan hewan pemakan daging. Trus tiba-tiba kita ajak dia jadi vegetarian dan omnivora dengan kasi nasi. Bisa bayangin nggak tuh, gimana sistem pencernaannya kalau terus-terusan kita kasi nasi? Pada anjing, mereka bisa mendapat zat nutrisi lain dari sayuran atau karbohidrat. Makanya anjing kalau dikasi nasi nggak apa-apa. Tapi berbeda dengan kucing, karena kucing membutuhkan protein dan asam amino yang tidak bisa didapat dari sumber makanan lain selain daging, ayam, maupun ikan.

2. Nasi termasuk sumber karbohidrat, tetapi kucing tidak terlalu membutuhkannya

Umumnya, makhluk hidup membutuhkan karbohidrat untuk sumber energi. Namun, kucing tidak membutuhkan karbohidrat sebagai sumber energi, melainkan dari hasil disintesa dari protein hewani yang ia konsumsi.

3. Kelebihan konsumsi nasi bisa menyebabkan kucing terkena diare dan gangguan kesehatan lainnya

Enzim emilase sangat penting peranannya untuk mengubah nasi (karbohidrat) menjadi glukosa. Kucing memiliki sedikit sekali enzim amilase ini, sehingga tidak semua karbohidrat yang ia konsumsi bisa diubah menjadi glukosa. Sehingga, kelebihan karbohidrat ini bisa menyebabkan peningkatan fermentasi mikroba yang mengakibatkan terganggunya keseimbangan mikroba pada saluran cerna kucing. Nah hal inilah yang menyebabkan kucing menjadi mencret dan diare😰😭

Nah buat temen-temen yang masih ngeyel mau kasi nasi ke kucingnya, dari sekarang mending dipikir ulang deh. Pengen anak-anaknya hidup panjang umur dengan pemberian pakan yang tepat, atau sayang duit dan kasi anak-anak makan sembarangan?

Aku sudah pernah pengalaman kasi nasi ke kucing. Bukannya sehat, kucingku malah jadi kurus dan seperti kucing tak terawat😭menyesal banget deh dulu pokoknya.

Tapi kan, kalau kasi daging terus bisa tekor. Daging kan mahal! Makanan kucing di petshop juga mahal!

Kalian bisa coba alternatif lain dengan bikin wetfood sendiri (silahkan cek postku sebelumya tentang DIY Homemade Cat Wetfood), atau membeli ikan atau daging, atau jeroan ayam mentah di warung buat direbus sendiri. Kalian bisa kasi ikan atau daging dengan catatan tanpa BUMBU. Wajib banget, semua pakan yang kita kasi ke anak-anak harus tanpa bumbu, termasuk tanpa garam, merica, micin, dan bumbu lainnya ya.

Jangan lupa, konsultasikan ke dokter hewan untuk mengetahui alergi yang dimiliki kucingmu, supaya kamu bisa memberikan pakan yang tepat untuk anak-anakmu.

xoxo!💗

hi from Lingling, my boyfie's kitten

Helo, ini tulisan pertamaku di blogspot ini hahaha. Nggak kepikiran bakal posting tentang kucing untuk postingan pertama kali disini hehehe🐱

Jadi kali ini aku mau bahas tentang cat food. Setelah browsing sana-sini dan tanya-tanya dengan pakarnya, ternyata makanan hewan yang dijual di pesthop yang bagus buat kucing adalah yang mengandung daging asli! Selama ini makanan kucing berupa dryfood yang banyak beredar di pasaran justru lebih banyak mengandung perasa daging dan tepung daripada daging asli itu sendiri. Beberapa dryfood mengandung tulang ikan dan jerohan ikan yang dapat menyebabkan peningkatan fosfor di darah. Hal ini berbahaya bagi kucing dengan masalah ginjal. Beberapa jenis kucing sensitive terhadap pakan jenis ini dan dapat mengakibatkan gangguan saluran kencing

Begitupula dengan wetfood. Harganya yang relatif lebih mahal dari dryfood serta tidak awet menyebabkan kebanyakan owner kucing lebih memilih memberikan dryfood dengan alasan lebih praktis dan lebih tahan lama. Pemberian wetfood terus menerus dapat menyebabkan masalah gigi pada kucing, seperti plak, tartar, dan gingivitis. Padahal, dokter hewan langgananku lebih merekomendasikan pemberian wetfood karena kandungan dagingnya lebih banyak dari dryfood. Hiks

Trus, kasih makan apa dong yang tepat buat kucing kita? Nah, aku dapat referensi dari temen-temen owner kucing, pemberian pakan yang tepat adalah pemberian dryfood yang mengandung minimal 25% daging asli pada komposisinya (bisa di cek di bagian belakang kemasannya). Beberapa referensi merk makanan kucing (baik df atau wf) yang direkomendasikan ialah RC, EQ, dan Proplan. Selain merk tersebut, temen-temen juga bisa beri makanan rawfood berupa daging segar yang baru dipotong atau pemberian daging rebus.

Nah buat yang kantong kere hore macam aku dan kita-kita ini (heh), beli satu bungkus merk yang disebut di atas rasanya harus puasa nasi kecap gitu😭(heh lebay). Harganya sama dengan uang jajan satu minggu huhuhuhu. Apalagi yang punya anak lebih dari satu ekor. Baibai impian makan all you can eat Hanamasa😥

Akhirnya putar otak nih, mikirin cara gimana bisa berhemat buat pakan anak tapi tetap dengan nutrisi yang tepat. Nah ini iseng browsing DIY makanan kucing di google. Dan, boom! banyak banget ternyata resep-resep bikin makanan kucing basah sendiri. Yaampun, kemana aja sih aku selama ini?😂

Awalnya curiga kan ya, kok bisa gitu kita masak wetfood sendiri. Nutrisinya gimana tuh? Apa bakal sebagus wetfood yang dijual di pesthop? Setelah baca-baca di google, nemu satu artikel di blogspot yang dikelola oleh seorang Drh. Dia bilang kalau pembuatan wetfood sendiri akan lebih terjamin kualitasnya, karena kita tahu sendiri bahan-bahan yang kita gunakan, serta tidak menggunakan bahan pengawet seperti wetfood bungkusan di petshop. Wah, semakin mantap nih pengen nyobain. Apalagi cara bikinnya termasuk mudah dan bahan-bahannya juga gampang dicari.


DISCLAIMER! DIY INI SANGAT DIREKOMENDASIKAN UNTUK KALIAN YANG PUNYA BANYAK WAKTU LUANG, LAGI KERE HORE, PUNYA KOMPOR, DAN YANG PALING PENTING PUNYA KUCING!🐱


Bahan-bahan yang perlu disiapkan adalah :
1. Ikan 1/2 kilogram. Ikan apa saja, yang paling penting ikan laut. Atau kalau kalian males berurusan sama ikan seperti mamaku, kalian bisa opsional pakai daging lain seperti ayam atau daging sapi yang dicampur dengan udang atau seafood yang berbau khas (ini penting supaya aromanya mengundang selera makan kucing kita).
2. Sayur. Eits, siapa bilang kucing kita nggak makan sayur? Mereka juga butuh makan sayur loh, tapi dengan kadar yang lebih sedikit dari porsi dagingnya. Ada beberapa sayur yang bisa dimakan sama kucing kita. Disini aku pakai wortel satu buah dengan ukuran sedang.
3. Agar-agar powder plain (jumlah menyesuaikan). Ini wajib yang plain ya alias gak pake rasa-rasa. Berikut aku lampirkan foto agar-agar yang aku pakai.